Kesukaanku pada Kopi

Aku suka kopi dengan sederhana, dengan kopi bubuk dan air panas yang diseduh pada cup gelas kopi sendiri sudah cukup membuatku merasa senang setiap hari. Seringnya aku membuatnya pagi dan kuhabiskan perlahan sampai di penghujung malam. Satu cup gelas kopi sudah cukup untuk menemani hari-hariku dalam banyak versi.

Aku tidak terlalu peduli digolongkan dalam jenis apa aku ini, pecinta kopi atau penikmat kopi?. Dua-duanya menurutku sama saja, sama-sama mempunyai preferensi kesukaan lebih terhadap kopi di banding minuman lain. Aku juga, namun aku hanya menyukai secara sederhana. Mau bagaimanapun bentuknya, mau apapun jenis kopinya, atau mau kopi dengan label merek murah sampai mahal. Bagiku kopi tetaplah kopi. Selalu bikin tenang dalam setiap situasi.

Aku tidak memungkiri kopi buatan barista lebih enak dibandingkan dengan buatan sendiri yang ala kadarnya. Namun secara pertemuan, aku lebih sering meminum kopi buatan sendiri dan sudah terbiasa dengan itu. Ibarat nih kopi buatan barista itu adalah Dunia Fantasi (Dufan) yang menyenangkan namun hanya sekali dua kali kesana dalam hitungan tahun dan itu bukan tempat tinggal. Sedangkan rumah yang acak adul dengan segala isi di dalamnya seperti halnya kopi buatan sendiri kadang jadi hambar, pahit atau kemanisan (kalau sedang ingin pake gula). Dan itu adalah kehidupan yang sebenarnya.

Itu definisiku tentang kopi, sederhana dan tak neko-neko. Walaupun tidak memungkiri kedepan bisa jadi akan jauh lebih kompleks dalam memandang dunia perkopian, semakin laju permintaan diri yang tidak pernah puas dengan sesuatu.

Kopi dan aku sudah menjadi sahabat tak kasat mata selama di perantauan. Tanpanya pahitnya ibukota begitu kontras, namun dengannya pahitnya jadi tersamarkan.

Terima kasih

–Adisriyadi

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s