Akhirnya aku memutuskan untuk berjualan. Membuka toko online di salah satu marketplace, upload beberapa produk lalu menunggu orang untuk membelinya. Iyah sesederhana itu aku mulai berjualan. Tidak ada strategi yang berat-berat, tidak ada teori berat-berat juga yang diaplikasikan, just memulai menjual dengan format seperti itu. Kelihatannya seperti asal-asalan saja yah dan tidak serius?, iyah katakanlah seperti itu juga tidak mengapa. Bagiku aku masih dilajur meraba-raba diruang gelap tentang bagaimana cara berjualan secara baik dan jitu, jadi hal yang paling mendasar yang bisa aku lakukan saat ini adalah: Buka toko lalu jualan, sisanya biar nanti sambil jalan.
Disclaimer: Aku masih bekerja dikantor seperti biasa, hanya saja mencoba nyambil berjualan, begitu maksudku.
Oke lanjut yah, dari yang aku amati banyak orang memang punya ide bisnis cemerlang, punya modal cuan yang besar atau sudah punya teori berjualan yang mumpuni tapi malah belum mulai-mulai untuk membuka toko atau sejenisnya. Bisa jadi karena takut gagal, takut tidak laku, takut merugi, atau ketakutan-ketakutan lainnya. Belum juga masuk ke medan perang udah takut aja memulai. Ini bukan berarti aku tidak takut, tidak khawatir dan sebagainya yah, aku tetap masih merasa takut, tapi bukan berarti tidak bisa memulai bukan?.
Memang sih beberapa hal yang dilakukan dalam hidup ini lebih baik diperhitungkan matang-matang dengan persiapan yang mumpuni sebelum memulai, namun ingat beberapa hal juga bisa dilakukan tanpa persiapan yang matang atau malah langsung terjun tanpa banyak pikir. Salah satunya yah berjualan. Menurutku.
Dan alhamdullilah dengan strategi memulai buka toko tanpa banyak cincong, hasil jualan terkini: Rp. 0,-
Tapi tak apa, dari situ aku belajar untuk mengamati toko-toko online yang menjual produk yang sama namun begitu laku. Aku mengamati dari foto produk yang diupload, deskripsi produk yang ditulis, promo yang dibuat, harga yang ditawarkan diangka berapa dan segala sisi yang aku pikirkan dapat menggaet calon customer untuk membeli. Akhirnya dari situ aku mencoba beberapa strategi yang nampak dari rival toko-toko online yang lain, seperti memberi diskon, menulis deskripsi produk yang lebih rapi dan mengupload lebih banyak produk yang dijual (btw beberapa produk yang aku jual bersifat dropship).
Dan alhamdulilah, keuntungan penjualan: masih diangka Rp. 0,-
It’s oke tak masalah. Dari situ aku malah bisa belajar lebih untuk mengamati dan mencoba hal-hal yang sekiranya bisa menggaet calon customer.
Setelahnya aku mulai belajar untuk beriklan dalam platform marketplace tersebut. Ada 2 jenis iklan yang ditawarkan, pertama iklan produk yang muncul dari hasil pencarian seseorang yang muncul dibarisan awal, dan yang kedua adalah iklan produk yang muncul ketika seseorang sedang melihat suatu produk dan marketplace secara auto menampilkan produk serupa, nah produk serupa ini adalah iklan yang ditampilkan. Kalo belum mengerti nih aku kasih screenshot-annya.
1) Iklan Pencarian/Kata Kunci

2) Iklan Produk Serupa

Dan alhamdullilah setelah berupaya beriklan, exposure produk pada toko meningkat sangat drastis, beberapa orang me-love produk dan 1 orang chat menanyakan produk yang ku upload tersebut. Keuntungan yang didapat masih bertengger diangka Rp. 0,-
Yawis enggak apa-apa, yang penting udah berupaya. Besok coba lagi pakai strategi dan cara yang lain. Itung-itung juga belajar berpromosi kan yee?.
———–
Semua itu Tentang Belajar
Alkisah ada seorang karyawan yang membuat rugi perusahaan dari segi finansial, lalu si karyawan tersebut merasa sangat bersalah lalu menyodorkan surat resign kepada atasan karena baginya ia sudah tak layak lagi di perusahaan tersebut. Seketika itu pula atasannya marah besar dan bilang “Kamu ini mau resign?. Enggak bisa!. Kamu itu sudah dikasih pelajaran dengan nilai yang fantastis kok malah mau resign!”. Lalu atasan mengembalikan surat pengunduran dirinya dan si karyawan bekerja kembali.
Pelajaran dengan nilai fantastis yang dimaksud adalah besaran kerugian finansial yang diderita oleh perusahaan. Faktanya memang merugikan perusahaan, namun disitu ada pelajaran yang sangat berharga agar perusahaan tidak rugi lagi, maka karena itu si karyawan diminta untuk bekerja kembali.
Salah satu hikmah yang bisa diambil dari alkisah tersebut adalah mau untung atau rugi dalam melakukan sesuatu apapun itu sebenarnya pelajaran. Tidak ada yang sia-sia ketika berupaya. Kisah itu sering sekali menjadi pedoman dalam hidupku untuk memandang keuntungan dan kerugian secara bijak. Walaupun memang kusadari kadang aku juga terjebak pada kesedihan yang nampaknya tidak berujung ketika menghadapi kerugian.
Btw nih alasan utama aku berjualan sebenarnya bukan ingin meraih keuntungan dalam jangka pendek, melainkan berfokus pada keuntungan jangka panjang. Menjual produk dan laku (untuk saat ini) sebenarnya kuibaratkan sebagai aktivitas pembelajaran saja dimana aku bisa mengetahui seluk beluk konsep/sistem dan dapat mengaplikasikannya pada sendi-sendi kehidupan serta model bisnis yang lainnya.
Selain itu dibandingkan keuntungan yang akan diraih dari menjual produk, sebenarnya aku lebih suka memikirkan bagaimana caranya membuat brand dikenal oleh publik secara terus menerus, jadi keputusan membeli bukan hanya sekedar membeli produknya saja namun juga berkisar tempat dimana membelinya. Ini berpengaruh loh agar pembeli melakukan second buying, third buying dan selanjutnya, karena bisa jadi pembeli merasa nyaman dan trust terhadap brand tersebut. Tidak percaya?, lihat nih contoh sederhana dari screenshot yang aku tampilkan.

Karena alasan utama yang lebih condong kepada keinginan meraih keuntungan jangka panjang itulah aku dapat untung yah Alhamdullilah bisa nambah uang kulakan, kalau belum untung besar yah Alhamdullilah bisa buat tambahan kulakan juga, kalau pun memang tidak untung yah Alhamdullilah kan bisa buat belajar. Seperti yang aku bilang, semua itu tentang pelajaran.
Dalam serial kartun Tom & Jerry, yang paling mengagumkan sebenarnya adalah Tom. Tom selalu saja mencoba untuk membuat jebakan, strategi atau plan agar Jerry dapat tertangkap. Walaupun pada akhirnya Tom selalu saja gagal dengan aksinya tersebut, beberapa waktu kemudian ia masih saja berupaya kembali menyusun rencana untuk menangkap Jerry.

Begitupun dalam serial kartun Dora the Explorer, Swiper selalu jadi benalu dalam perjalanan Dora. Swiper selalu kena semprot oleh Dora dengan kata-kata yang kalau diucap selalu ada dengung dikepala “Swiper jangan mencuri! Swiper jangan mencuri!”. Tapi di next episode Swiper masih saja berupaya kembali untuk mencuri dan tentunya dengan strategi-strategi yang beraneka rupa.

Akhir Kata
Aku sudah mulai berjualan minggu lalu dengan upload satu jenis produk. Namun tidak tahu kedepan akan menambah jenis produk lain atau tidak, jika dirasa perlu yah ditambah, kalo belum yang enggak ditambah. Semuanya masih ngablu untuk dijawab, yang penting lakuin aja dulu.
Strategi yang kupikirkan saat ini adalah bijak dalam beriklan, upload produk yang sekiranya mempunyai pangsa pasar yang luas serta mendesain bagaimana toko online nampak profesional jika dilihat.
Ketakutakan pasti ada, yah namanya manusia. Kalau enggak dicoba kapan lagi?. Ingat beberapa hal itu bisa dikerjakan tanpa persiapan, enggak perlu neko-neko, enggak perlu banyak teori, langsung nyebur aja. Toh enggak ada ruginya, kan semuanya hanya soal belajar 🙂
Terima kasih telah membaca
–Adisriyadi
Semangat yaa kak
LikeLiked by 1 person
Iyaaa kak marukoooo 👌
LikeLike
semangat jualannya adi. semoga laris manis….
LikeLiked by 1 person
Amin mo. Mangat!
LikeLike