Kembali Untuk Menyelesaikan

Ada beberapa buku yang ingin segera kubaca, tentu aku perlu membeli atau meminjam dari siapa agar dapat segera membacanya. Seringnya sih beli buku baru. Kalau dipikir-pikir sebenarnya sebelum ini aku sudah membeli beberapa buku baru namun belum kubaca. Disitu aku merasa berdosa sekali.

Beberapa buku yang kubeli masih bertumpuk dengan buku-buku yang sudah dibaca didalam kamar kos. Beberapa buku lainnya dibawa oleh teman. Buku yang dibawa oleh teman mayoritas adalah buku baru, buku yang sengaja aku belikan (seringnya berdasarkan request teman) dan memang aku suka, setelah itu aku meminjamkannya. Niatnya sih agar mereka kepincut dengan budaya membaca (khususnya buku). Setelah teman selesai membaca, baru aku akan membacanya. Sialnya karena pandemi, aktivitas mengembalikkan buku dari temen-temen jadi susah karena jarang ketemu dikantor. Btw, yang kupinjemi temen-temen kantor.

Soal buku-buku yang dibawa oleh teman, okelah bisa dimaklumi belum bisa baca sampai sekarang karena kondisinya tidak memungkinkan. Namun buku-buku yang bertumpuk mesra didalam kamar kos bagaimana? Kenapa gak segera sih aku membacanya? padahal kan yah tinggal ambil dan baca?. Eh kok yah sekarang pingin baca buku baru lainnya. Sadar di, sadar!.

Jujur sih aku sudah kurang mood membaca buku-buku itu lagi. Iya aku tahu, aku salah. Aku tahu!. Namun namanya manusia punya suasana hati yang seiring berjalannya waktu suka-suka berubah kan yak?. Kadang suka terus bosan. Kadang bosan terus suka. Kadang gak bisa gak gitu kan?.

Namun aku tahu ini adalah sikap yang tidak bertanggung jawab. Bagiku seperti itu. Aku sudah memutuskan untuk membeli buku buku itu yah pada akhirnya aku harus membacanya, kecuali memang benar-benar ada sesuatu yang sangat tidak bisa dikecualikan dan harus segera dihentikan. Tentunya masalah-masalah soal mood bukan termasuk didalamnya.

Aku pernah baca artikel tentang orang yang gemar membeli buku baru namun pada akhirnya tidak sempat membacanya, lambat laun buku-bukunya menjadi makin banyak dan banyak. Hingga akhirnya ia tak memutuskan lagi untuk membacanya. Istilah untuk hal tersebut adalah Tsundoku atau Blibliomania. Kamu bisa membaca artikel tentang Tsundoku atau Blibliomania lebih lengkap di link: https://tirto.id/tsundoku-membeli-banyak-buku-tapi-tidak-membacanya-dhQZ

Sumber foto: Tirto.id

Aku tidak ingin seperti itu. Selain mubazir beli banyak buku tak dibaca, sekali lagi kukatakan bagiku itu adalah sikap yang tidak bertanggung jawab. Aku tidak ingin jadi orang yang tidak bertanggung jawab.

Beberapa buku yang belum kubaca yaitu:

  • Madilog|Tan Malaka (didalam kos)
  • Sapiens|Yuval Noah Harari (Kupinjamkan ke temen)
  • Cantik itu Luka|Eka Kurniawan (Kupinjamkan ke temen)
  • Finding Perfect|Elly Swartz (Kupinjamkan ke temen)
  • Perempuan dititik Nol|Nawal El Saadawi (Kupinjamkan ke temen)
  • Mereka sibuk menghitung langkah ayam|Rusdi Mathari (Kupinjamkan ke temen)
  • Enough: True Measures of Money, Business, and Life|John C. Bogle (didalam kos)
  • The Paradox of Choiche|Barry Schwartz (didalam kos)
  • Seni Beres-Beres dan Metode Merapikan ala Jepang|Marie Kondo (didalam kos)

Gak nyangka ternyata banyak juga. Total ada 4 buku didalam kos yang belum kubaca atau masih setengah kubaca karena bosan. Secepatnya akan kubaca, sebagai bentuk tanggung jawabku. Mumpung bacaan buku yang terakhir ini udah kelar beberapa hari lalu.

Berapa banyak buku yang kamu beli namun belum sempat dibaca atau masih setengah membaca?

–Adisriyadi

3 thoughts on “Kembali Untuk Menyelesaikan

  1. Manshur Zikri

    Hehehe… sindrom yang umum sekali ditemukan pada para pembaca…
    Tapi, memang, menurut saya, beban “harus segera membaca” itu perlu dibuang jauh-jauh… tidak segera membaca bukan berarti tidak bertanggung jawab. Semangat, Mas!

    Oh, iya… dari daftar bukumu itu, saya sudah membaca “Cantik Itu Luka” (Eka Kurniawan) dan “Perempuan di Titik Nol” (Nawal El Saadawi). Keduanya sangat bagus, Mas! Saya jamin! Hehe

    Like

    Reply
    1. adisriyadi Post author

      Halo mas manshur. Salam kenal yaah. Auto follow back soalnya blognya menarik, cuman belum baca-baca mas hehe

      Wah perspektif baru nih. Siap!

      Waduh jadi ga sabar buat baca nanti, kalo bukunya udah dikembaliin.

      Liked by 1 person

      Reply

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s